adakah cara untuk membekuk kesal ini
adakah cara untuk memenggal benci ini
adakah cara untuk membantai ketidakkaruan ini
wahai engkau larik tak bermajas
kadang ku mengecup dan membelaimu penuh kasih sayang
kadang ku menjambak bahkan melemparmu sampai terseret badai malam
aku tidak menyalahkanmu akan diriku
aku melampiaskan semua padamu
ya, memang benar
maafkan aku
siapa sangka buah yang ranum akan terus ditangkainya
manispun tak akan bertahan lama
sudah kuduga kau akan berpikiran sama denganku
bukankah begitu larik tak bermajas?
aku lagi tersungkur
namun ku tak mau mengukur batu tempat ku terbentur
tak juga untuk meliriknya
wahai larik tak bermajas
kini ku ingin tersenyum ketir di pangkuan
adakah kau mau memberikannya untukku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar