Indonesia
memungkinkan ku tuk belajar banyak hal
memahami berbagai titik-titik perjuangan
mengelola sikap dalam berbagai peristiwa
mengikuti jejak-jejak ksatria bangsa yang berjasa
Indonesia
tak begitu kumengerti kegoncangannya hanya kudengar dari berbagai media dan pemberitaan
negeri yang haus kesejahteraan dan ketentraman
diramaikan orang-orang yang haus kekuasaan
Indonesia
masih banyak gumpalan harapan yang membentang
seperti para ksatria pernah membayangkan hal itu
memperjuangkannya sampai habis merah tak berdaya
hingga semua gumpalan harapan itu menjadi kenyataan
Indonesia
kini kau berdiri sendiri begitu tegarnya
menghadapi angin gelap yang merangkul kebohongan
juga menghadapi mentari sehangat senyum pertiwi
kini kau berlari maju dengan air mata optimisme
Indonesia namamu didadaku
15 agustus 2010 - RAA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar